Halaman


Sabtu, 20 Februari 2010

Kecerdasan Buatan

Konsep Dasar Kecerdasan Buatan (Artficial Intelligence)



Istilah kecerdasan buatan sebenarnya berasal dari bahasa Inggris: “Artificial Intelligence”. Jika diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah. Kecerdasan buatan dapat memungkinkan komputer untuk berfikir.

Kecerdasan Buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan sebagai acuan di masa yang akan datang.

Istilah AI (Artificial Intelegent) atau kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu yang memang baru berkembang th 90-an dan aplikasinya dah banyak diterapkan orang mulai dari games komputer, sistem kontrol cerdas, robotik, malah sampai ke pemecahan masalah bidang ekonomi dan lain-lain

Perbedaan antara Kecerdasan Buatan (Komputer) dengan Kecerdasan Alami (Manusia).

Kecerdasan Buatan:

Bersifat permanen

Mudah diduplikasi dan disebarluaskan

Dapat lebih murah daripada manusia cerdas

Konsisten dan menyeluruh

Dapat didokumentasikan

Kecerdasan Alami:

Bersifat kreatif

Menggunakan pengalaman panca indra secara

Langsung

Berkembangnya kecerdasan buatan ini dikarenakan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.

Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki kecerdasan dan emosi, para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting karena bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang ketika Anda mengunjungi sebuah situs agen perjalanan, maka di layar komputer akan muncul wajah seorang wanita yang sangat sempurna karena semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan mampu bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda berbicara dengan staff wanita beneran di counter biro perjalanan. Kalau ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan 100% online, dengan akurasi yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan, kecepatan dan akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang konsistensinya tidak bisa akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik dan emosi saat itu.

Aplikasi-aplikasi logika fuzzy dalam kecerdasan buatan terdapat pada contoh-contoh berikut ini:

· Tahun 1990 pertama kali mesin cuci dengan logika fuzzy di Jepang (Matsushita Electric Industrial Company). Sistem fuzzy digunakan untuk menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis dan banyaknya kotoran serta jumlah pakaian yang akan dicuci. Input yang digunakan adalah seberapa kotor, jenis kotoran, dan banyaknya yang dicuci.

Mesin ini menggunakan sensor optic, mengeluarkan cahaya ke air dan mengukur bagaimana chaya tersebut sampai ke ujung lainnya. Makin kotor, maka sinar yang sampai makin redup. Sistem juga mampu menentukan jenis kotoran tersebut daki/minyak.

· Transmisi otomatis pada mobil Nissan, menghemat bensin 12-17%.

· Kereta bawah tanah Sendai mengontrol pemberhentian otomatis pada area tertentu.

· Ilmu kedokteran dan biologi, seperti sistem diagnosis kanker.

· Manajemen dan pengamnbilan keputusan misal tata letak pabrik berdasarkan logika fuzzy, pembuatan games berdasarkan logika fuzzy, dll.

Sedangkan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot. Penggunaan AI dalam kontroler dilakukan untuk mendapatkan sifat dinamik kontroler, karena kontrol P, I, D atau kombinasi, tidak dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan dinamik sistem selama operasi karena parameter P, I dan D itu secara teoritis hanya mampu memberikan efek kontrol terbaik pada kondisi sistem yang sama ketika parameter tersebut di-tune. Di sinilah kemudian dikatakan bahwa kontrol klasik ini (belum cerdas) karena belum mampu mengakomodasi sifat-sifat nonlinieritas atau perubahan-perubahan dinamik, baik pada sistem robot itu sendiri maupun terhadap perubahan beban atau gangguan lingkungan. Dalam aplikasi lain, AI juga dapat digunakan untuk membantu proses identifikasi model dari sistem robot, model lingkungan atau gangguan, model dari tugas robot (task) seperti membuat rencana trajektori, dan sebagainya.

Aplikasi yang dapat diselesaikan dengan jaringan syaraf tiruan ukup banyak antara lain penenalan suara, pengenalan pola, system control, diagnosa suatu penyakit dalam bidang kedokteran, segmentasi dan pengolahan citra.
Jaringan syaraf tiruan tersusun atas beberapa element pemroses, yaitu: neuron, unit, sel atau node, yang saling terhubung dalam bentuk directed graph melalui jalur sinyal searah yang disebut dengan koneksi.






sumber :

www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/konsep_dasar_ai.pdf

www.snapdrive.net/files/544779/fuzzy%201.pdf

lonelinesman.blogspot.com/2009/01/kecerdasan-buatan-dalam-robotik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar